Photobucket

Kamis, 26 Mei 2011

FILSAFAT ILMU

FILSAFAT ILMU

Ini adalah sedikit dari banyak materi tentang filsafat ilmu. Dan untuk bahasan pertama adalah :

1. Hakikat Ta’aruf
a) Mengenal
b) Bergaul
c) Bersosialisasi
d) Bermasyarakat
e) Interaksi

2. Pengetahuan Filsafat Tentang Kebenaran
Filsafat dalam kesertaannya adalah mencari hakikat kebenaran segala sesuatu yang dapat dipikirkan sebagai obyek fakir termasuk agama dan ilmu atau pengetahuan. Filsafat agama yaitu hasil berfikir manusia bias tentang ajaran agama secara mendalam dan mendasar dan menghasilkan aliran seperti toreqoh atau teologi. Kebenaran agama adalah kebenaran yang mutlak yang tidak perlu di uji atau di buktikan karena sudah pasti kebenarannya. Pada dasarnya agama adalah datang dari Alloh SWT yang berupa wahyu, yang sudah jelas dan pasti kebenarannya. Sedangkan kenaran filsafat adalah kebenaran kodrati dari hasil usaha perenungan yang mendalam atau mendasar mengenai sesuatu. Karena kebenaran filsafat itu datangnya dari usaha perenungan yang di lakukan oleh manusia dan juga sumber kenanarannya tidak sempurna maka kebenaran itu bersifat nisbi ( sementara atau relative). Namun ilmu social kebenarannya bersifat mayoritas dan perbedaan merupakan pengecualian. Karena ilmu social didasari filsafat rasionalisme, filsafat pragmatis, dan filsafat humanisme dengan menguji kebenaran ilmu dengan cara analisis rasionalisme untuk mengancu pada kemanfaatan untuk masa sekarang atau masa depan.
Filsafat adalah usaha perenungan dari seseorang mengenai sesuatu, kebenaran atau kesalahan dalam berfilsafat akan di jawab oleh waktu atau massa, karena dalam berfilsafat seseorang atau beberapa orang dapat merenungkan atau mamikirkan suatu hal yang sama, jadi meskipun obyek yang di kajinya sama tapi dalam berfilsafat nantinya hasil dari berfikir atau kesimpulannya akan berbeda. Kita tidak perlu kaget atau terkejut ketika seseorang menilai filsafat itu benar ataupun salah karena akal sehat dari masing-masing orang itu berbeda. Sebenarnnya kebenaran filsafat bukan kebenaran sektoral, factual, dan bukan pula kebenaran empiris, tapi kebenaran filsafat yaitu benar demi pikiran sehat, bukan karena kebenaran ilmu yang benar karena bukti dan bukan pula kebenaran agama yang benar karena keimanan. Kebanaran filsafat bersifat a-priory yang diterima kebenarannya melalui proses berfikir rasional yang bersifat mendalam dan mendasar tanpa dibuktikan secara empiris.
Filsafat merupakan Ilmu yang mempelajari dengan sungguh-sungguh hakekat kebenaran segala sesuatu, dengan bantuan filsafat manusia berusaha menangkap hakekat dan hikmah dari pemikiran realitas dan kejadian, karena filsafat mengantarkan manusia untuk lebih jernih, bijaksana dalam berfikir, bersikap, berkata, berbuat dan mengambil kesimpulan. Karena filsafat adalah master caintrum yang berarti induk pengetahuan.

3. Kebenaran Ilmu
S. Hornby mendefinisikan ilmu sebagai susunan pengetahuan dari penelitian dan percobaan yang bersumber dari fakta-fakta.Kebenaran ilmu adalah hasil dari usaha berfikir manusia dan menyelidiki tentang pengetahuan dan keilmuan yang menghasilkan kebenaran nisbi yang selalu dapat berkembang dan berubah. Ilmu berawal dari golongan rasa ingin tahu manusia yang sangat besar untuk tahu tentang sesuatu yang menghasilkan pengetahuan (knowledge ) yakni segala sesuatu yang diketahui manusia demi kesadaran manusiawinya. Kebenaran ilmu bersifat apostiory karena harus di uji atau dapat dibuktikan kebenarannya. Contoh ; ilmu eksakta dibuktikan dengan angka. Berfikir pada hakikatnya merupakan kebebasan manusia yang sejati karena tidak dibatasi oleh siapaun tapi dapat berkembang menjadi dunia khayal dan itu juga merupakan kegiatan mental dan prosesnya bersifat abstrak dengan lambing-lambang abstrak mengenai suatu obyek..contohnya adalah permainan catur, dalam bermain catur anda di tuntut untuk berfikir sekeras mungkin agar dapat mengalahkan lawan dengan berbagai langkah, pada saat itu otak akan bekerja dan berfikir lebih jauh untuk mencari strategi ataupun membaca strategi lawan agar kita dapat memenangkan permainan.