Photobucket

Jumat, 01 April 2011

BIOGRAFI SYAIKH MUHAMAD SYAKIR

BIOGRAFI SYAIKH MUHAMMAD SYAKIR

Dia adalah seorang 'alim yang mulia dan penulis yang produktif, seorang
pembaharu universitas Al-Azhar dan tokoh yang mulia Syaikh Muhammad Syakir
bin Ahmad bin Abdil Qadir bin Abdul Warits dan keluarga Abi 'Ulayyaa' dan
keluarga yang dermawan yang telah dikenal sebagai keluarga yang paling
mulia dan yang paling dermawan di kota Jurja.

Lahir di Jurja pada pertengahan Syawal tahun 1282 H. Beliau menghapal
Al-Qur'an di sana, dan belajar dasar-dasar studinya (di sana), kemudian
beliau rihlah (bepergian untuk menuntut ilmu) ke universitas Al-Azhar dan
beliau belajar dari guru-guru besar pada masa itu, kemudian dia dipercayai
untuk memberikan fatwa pada tahun 1307 H. Dan kemudian beliau menduduki
jabatan sebagai ketua mahkamah mudiniyyah Al-Qulyubiyyah, dan tinggal di
sana selama tujuh tahun sampai beliau dipilih menjadi Qadhi (hakim) untuk
negeri Sudan pada tahun 1317 H.

Dan dia adalah orang pertama yang
menduduki jabatan ini, dan orang yang pertama yang menetapkan hukum-hukum
hakim yang syar'i di Sudan di atas asas yang paling terpercaya dan paling
kuatnya, kemudian pada tahun 1322 H beliau ditunjuk sebagai guru bagi para
ulama-ulama lskandariyyah sampai membuahkan hasil, dan memunculkan bagi
kaum muslimin orang-orang yang menunjukkan (umat supaya) dapat
mengembalikan kejayaan Islam di seantero dunia, kemudian beliau ditunjuk
sebagai wakil bagi para guru Al-Azhar, sampai beliau menebarkan
benih-benih yang baik, kemudian beliau menggunakan kesempatan pendirian
jam'iyyah Tasyni'iyyah pada tahun 1913 M

kemudian beliau berusaha untuk
menjadi anggota organisasi tersebut, sebagai pilihannya dari sisi
pemerintah Mesir, dan dengan itulah beliau meninggalkan jabatannya, serta
enggan untuk kembali kepada satu bagianpun dan jabatan-jabatan tersebut,
dan beliau tidak lagi berhasrat setelah itu kepada sesuatu yang memikat
dirinya, bahkan beliau lebih mengutamakan untuk hidup dalam keadaaan
pikiran, amalan, hati dan ilmu yang bebas lepas, dan dia memiliki
pemikiran-pemikiran yang benar pada tulisannya, dan ucapan-ucapan yang
membakar, senantiasa ada yang menentang itu semua yang mengumandangkannya
pada pikiran-pikiran sebagian besar orang-orang yang bensikeras terhadap
perkara-perkara Ijtimaiyyah, dan termasuk dan karakteristik beliau yaitu
bahwa beliau mengokohkan agamanya, mengokohkan dirinya di dalam aqidahnya,
mengokohkan pemikirannya, dia itu pemberani bukan pengecut, dia tidak
menghindar dari seorangpun, dan dia tidak merasa takut kecuali hanya
kepada Allah Ta'ala.

Dan dia adalah orang yang kokoh di dalam keilmuan baik secara~ naqliyah
(dalil-dalil Al-Kitab dan As-sunnah) maupun secara aqliyah, dan tidak ada
seorangpun yang dapat menyepak dia di dalam diskusi maupun perdebatan
karena dalamnya dia di dalam menegakkan hujjah-hujjah dan membuat sang
pendebat menjadi terdiam, karena kesuburan otaknya dan
pemikiran-pemikirannya yang berantai, dan karena pemikiran-pemikirannya
terangkaikan di atas kaidah-kaidah mantiq yang shahih lagi selamat.

Dan pada akhir umur beliau terbaring di rumahnya karena sakit, dan beliau
selalu berada di ranjangnya, tatkala lumpuh menimpanya beliau merasakannya
dengan sabar dan penuh berharap (akan ampunanNya), beliau ridha terhadap
Tuhannya dan terhadap dirinya, dengan penuh keyakinan bahwa dinirya
benar-benar telah menegakkan apa yang diwajibkan bagi dirinya berdasarkan
agamanya, dan umatnya, menunggu panggilan Rabbnya kepada hamba-Nya yang
shaleh.

"Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang ridha
lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku dan
masuklah ke dalam sorga-Ku" (AI-Fajr: 27-30)

Semoga Allah Ta'ala merahmati beliau dengan rahmat yang luas, beliau
rahimahullah wafat pada tahun (1358) H yang bertepatan pada (1939) M dan
semoga juga terlimpah bagi anak beliau yaitu Al-'Allamah Syaikh Ahmad
Muhammad Syakir Abil Asybal seorang Muhaddits besar yang wafat pada tahun
1958 M rahimahullah yang telah menulis suatu nisalah tentang perjalanan
hidup ayahnya yang diberi nama "Muhammad Syakir" seorang tokoh dan para
tokoh zaman.

Selesai dengan (beberapa) pengubahan dari biografi anaknya Al-'Allamah
Ahmad Muhammad Syakir rahimahullah



Sulaiman Rasyid
---------------

"Semua kebaikan berada pada mengikuti orang-orang yang telah lalu
(Shahabat), dan semua kejelekan berada pada mengikuti kebid'ahan
orang-orang kemudian."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar